Senin, 11 Juli 2016

Blok Penyusun Tone Control Amplifier

Sebuah amplifier harus menggunakan rangkaian tone control. sesuai dengan nama nya, tone control yaitu mengatur semua sinyal audio yang akan dikeluarkan melalui speaker. tone control biasa kita temui pada sebuah amplifier.sebagian besar orang di jakarta menyebut amplifier dengan istilah "salon". saya juga heran mengapa disebut dengan kata "salon". ya tapi kenyataannya ya begitulah mereka menyebut suatu piranti audio musik yang ada didalam rumah tepatnya disamping atau dibawah TV.

Bagian Tone Control Ampli Laney Head Cabinet

Dalam sebuah amplifier minimal harus ada tone pengatur Volume,Bass,Treble. pengembangan selanjutnya pada dalam sebuah ampli atau sound bisa kita lihat sudah ada tambahan beberapa pengatur tone seperti Middle, Reverb, Gain, Delay, Chorus, Flanger, Phase. ini biasa kita temui pada amplifier panggung yang berkualitas tinggi. digunakan untuk gitar, bass, keyboard, vokal, dan instrumen lainnya diatas panggung.Pada prinsipnya dalam membangun kinerja sebuah amplifier, tone control lah yang pertama kali menerima sinyal masuk untuk diproses menjadi sinyal audio.

Jadi bisa dikatakan, tone control lah sebagai pintu gerbang nya. dalam dunia audio musik, jack microphone, jack gitar,jack bass, keyboard dll dicolokkan ke bagian INPUT rangkaian tone control. dibagian itu terdapat socket Jack(Lubang Jack). itulah bagian input dari tone control.

(Baca Juga : Bagian Power pada amplifier atau sound system)

Untuk memulai proses kinerja tone control, dibutuhkan catudaya/adaptor/power supply yang mampu memberikan arus listrik yang stabil dan bersih. tone control biasanya bekerja pada tegangan 9 - 12 Volt DC. untuk memperoleh tegangan yang murni, sebaiknya rangkaian catu daya tone control harus dipisah dari rangkaian catu daya Power amp. agar suara atau kualitas audio amplifier menjadi lebih bersih dan jernih.

Pada kenyataannya pada masa sekarang ini telah banyak produk amplifier ternama yang mendesain Trafo khusus untuk catu daya amplifier, dimana bagian sekunder pada trafo ada du cabang. sehingga satu trafo bisa digunakan untuk dua beban rangkaian catu daya sekaligus. sepintas kita melihat trafo yang digunakan hanya satu. namun didalamnya ada dua cabang sekunder yang terpisah satu sama lain.


SUBSCRIBE Channel YOUTUBE kita"Elektrokita TV"

Instalasi Ground peredam noise


Setelah proses pengolahan signal audio, tone control akan memberikannya ke rangkaian power amp melalui pintu keluar atau OUTPUT. dan akan diterima oleh Bagian INPUT Power amp.apapun yang kita putar pada bagian tone control, maka itu pula lah signal audio yang akan diberikan atau dikirimkan melalui jalur OUTPUT Tone control ke Jalur Input Power amp. ini adalah prinsip kerja dari rangkaian tone control.

Untuk meminimalis noise atau dengung, rangkaian catu daya harus diberikan sambungan Ground yang terarah. maksudnya ialah, sambungan groud rangkaian harus dihubungkan benar dan tepat ke Badan /chasing amplifier yang  berkarakter penghantar listrik. Groud yang disambung ke bagian body kayu amplifier tidak akan berguna apa -apa. ground harus disambung ke bagian kaleng chasing amplifier.

(Baca Juga : Membuat Amplifier Untuk Instrumen Keyboard)

Mengapa harus di ground? karena tone control harus menerma arus listrik yang higienis untuk proses kerjanya, karena bagian inilah dapur dari amplifier. harus dijaga betul kinerjanya. bila tone control menghasilkan sinyal audio secara sembarangan, noise dan dengung serta tidak beraturan maka ini akan diterima dan dikuatkan oleh Power amp. apa yang terjadi?? orang disekitar pun akan merasa bising.

        Tone Control terbagi atas  4 bagian yaitu :
  1. Bagian Input Catu daya : Berfungsi untuk memproses dan membagi -bagi arus yang masuk dari catu daya. membagi ke semua komponen yang ada pada 3 bagian tone control. pada bagian ini biasanya terdapat ELCO,kapasitor, transistor dan resistor. 
  2. Bagian Input Sinyal : Bagian ini berfungsi untuk menerima sinyal yang masuk sebelum diteruskan kebagian mixer sinyal audio. pada bagian ini terdapat komponen seperti resistor,Elco dan kapasitor.
  3. Bagian Mixer (Pencampur dan penentu pilihan sinyal audio yang akan dikeluarkan. dibagian ini pasti terdapat komponen inti seperti IC dan dibantu oleh beberapa resistor,kapasitor,Elco , dioda dan potensiometer.
  4. Bagian Output audio. bagian ini sudah tentu menjadi bagian akhir dari sebuah rangkaian/circuit tone control. karena pada bagian ini sudah terdapat sinyal audio yang kita inginkan yang telah kita adjust/setel/putar pada potensiometer. komponen yang terdapat pada bagian OUTPUT biasanya resistor,kapasitor dan Elco.  

(Baca Juga tentang Potensiometer di Resistor Pasukan Penahan Dalam Sirkuit Audio Musik)

Setelah semuanya selesai, maka sinyal audio akan di transfer ke bagian power amplifier. yang akan kita bahas pada postingan berikutnya. tetap ikuti blog ini agar mendapat update an terbaru tentang audio musik secara manual bukan digital. karena bagaimanapun cara manual adalah dasar untuk bisa memahami elektronika digital. terimakasih sudah berkunjung ke blog ini. sukses buat kita semua. good luck.

Artikel Terkait

3 komentar

boss sya punya amplifier audio mobil 4 chanel trus bagian chanel speker front tidak ada out put kira2 krrusakan trjadi d bagian mana? mohon pncerahan trimakasih.

Pnyebab kerusakannya bisa dikarenakan beberapa hal.

Coba periksa pengkabelan apakah ada yg putus

Periksa komponen apakah ada yg kendor/ goyang atau terbakar pada pcb

Periksa tegangan masuk ke ampli.

Periksa tegangan output IC/ Transistor penguat akhir.

kalo tone control hanya suara dengung keras dan tida bisa di kecilkan kerusalanya kira2 apa huru

Setiap komentar yang masuk akan di moderasi terlebih dahulu. Komentar yang menyertakan Link aktif, hoax, pornografi, yang tidak nyambung dengan judul artikel dan kriminal akan kami hapus.