Senin, 28 November 2016

Mengenal Transistor

Dalam audio elektronika, transistor memegang peranan penting untuk menaikkan sinyal suara, memodulasi sinyal suara, memutus dan menyambungkan sinyal suara. dan tentunya sinyal itu berwujud arus listrik. transistor terbuat dari bahan semikonduktor. komponen ini merupakan komponen yang mudah rusak. bila sedikit saja tegangan melebihi kemampuan, maka transistor ini akan lemah dan akhirnya rusak.

Transistor juga bisa diibaratkan bendungan sungai, yang bisa membagi sinyal ke blok rangkaian selanjutnya pada perangkat audio elektronik. selain itu transistor juga digunakan sebagai stabilisator pada rangkaian catu daya, adaptor maupun power supply. masih banyak fungsi transistor bila diaplikasikan pada perangkat elektronik selain audio.

Yang kita bahas disini adalah tentang transistor pada audio elektronik khususnya pada dunia permusikan. Transistor pasti selalu ada dalam tiap rangkaian audio elektronik. trasnisitor bisa untuk efek gitar, bisa untuk sound dan ampli gitar. komponen ini memiliki 3 kaki. yaitu Emiter, Basis dan collector. Transistor juga terbagi atas 2 jenis yaitu transistor bipolar dan transistor FET (Field Effect Transistor) .

SUBSCRIBE Channel Youtube kita yah "Elektrokita TV"

1) Transistor Bipolar

Transistor jenis bipolar adalah komponen yang paling banyak digunakan dalam rangkaian audio elektronik. terdiri dari tiga lapisan semikonduktor yang disusun menjadi dua struktur yaitu PNP (Positif-Negatif-Positif) dan NPN (Negatif-Positif-Negatif). oleh karena itu trasistor bipolar dibagi menjadi NPN dan PNP. perhatikan gambar dibawah.

Mengenal Transistor
Prinsip kerja NPN adalah, arus akan mengalir dari collector ke emitter apabila kaki basis dihubungkan ke arus negatif. arus yang mengalir dari kaki basis harus lebih kecil ketimbang arus yang mengalir dari kaki collector menuju emitter. bila kita perhatikan pada rangkaian, akan ada resistor terpasang pada bagian sebelum kaki basis transistor. ini dilakukan agar tegangan yang masuk ke basis lebih kecil dari pada tegangan yang masuk ke emitter.

Mengenal Transistor
Prinsip kerja PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju collector jika kaki basis dihubungkan ke positif sumber tegangan. arus yang mengalir ke kaki basis harus lebih kecil ketimbang arus yang mengalir dari emitter ke collector. dan biasanya pada bagian sebelum basis akan dipasang sebuah resistor (tahanan)       
   
2) Transistor FET (Field effect Transistor/Transistor efek medan) 

Transistor jenis yang satu ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain, Gate, Source. cara kerjanya jelas berdeda dengan transistor bipolar. Transistor FET berkerja dengan cara mengendalikan laju elektron dari bagian Source menuju Drain menggunakan tegangan yang diterima oleh bagian gate. 

Transistor ini sangat sering digunakan pada bagian tone control sebuah amplifier juga pada efek gitar yang bersifat modulasi dan booster. transistor FET juga terbagi atas 2 yaitu JFET dan MOSFET. pada trasistor JFET, besarnya arus listrik tergantung dari berapa besar tegangan yang masuk melalui Gate (G). 

Sedangkan transistor MOSFET ada perbedaan sedikit yaitu terdapat sepotong logam yang permukaannya telah mendapat oksidasi. ini berfungsi untuk mengahambat hubungan Gate ke salurannya. lapisan oksidasi tersebut berfungsi sebagai dielektrik. jika dibandingkan, impedansi Transistor dengan identitas MOSFET jauh lebih besar dari pada impedansi transistor beridentitas JFET. namun dalam penggunaanya, trasistor jenis MOSFET ini sangat rentan rusak. untuk itu perlu berhati-hati dalam menyalurkan tegangan atau menyolder komponen yang satu ini. 

Trasistor JFET dibagi pula menjadi du bagian yaitu JFET bertipe N dan transistor JFET bertipe P. penjelasannya tepat pada gambar dibawah ini. perbedaannya hanya teletak pada tanda panah yang ada pada kaki/pin Gate (G). 
Mengenal Transistor
Transistor MOSFET pun dibagi atas dua bagian. yaitu mosfet tipe "N" dan mosfet tipe "P". perbedaannya tetap pada tanda panah yang ada pada pin/kaki Gate. coba lihat gambar dibawah ini. bila gambar kurang jelas, silahkan anda klik gambarnya bias tambah gede.
Mengenal Transistor
Memang agak membingungkan. karena ternyata transistor ini adalah komponen elektronika yang memiliki banyak cabang. namun tidak ada salahnya walaupun hanya untuk sekedar mengetahuinya. sebenarnya akan lebih mudah jika saya jelaskan bagaimana cara mengukur transistor ini untuk mengetahui apakah masih bagus atau sudah rusak. sehingga akan memudahkan kita untuk memperbaiki kerusakan pada sebuah rangkaian audio yang sedang ingin diperbaiki.

Beberapa fungsi dari Transistor pada umumnya.


1) Sebagai Penguat tegangan
2) Sebagai Penguat Amplifier
3) Sebagai Saklar Otomatis 
4) Sebagai Stabilisator tegangan
5) Sebagai Pembangkit frekwensi rendah dan tinggi.

Selanjutnya bagaimanakah cara mengukur transistor


Cara nya cukup gampang. siapkan multitester dan transistor yang ingin diperiksa. kemudian lakukan pemeriksaan dengan cara merubah saklar multitester terlebih dahulu ke posisi 1X OHM, kemudian sambungkan dua ujung probe multitester ke kaki transistor, tahan probe hitam pada kaki paling kiri transistor dan biarkan probe merah berpindah ke kaki transistor berikutnya. lakukan ganti posisi probe. tahan probe merah pada kaki paling kiri tranistor, lalu biarkan probe hitam berpindah dari kaki tengah menuju kaki paling kanan transistor. 

Jika dihitung, jumlah pengukuran tersebut ada 6 kali. karena memang kaki transistor adalah 3, lalu kita mengukurnya secara bolak balik probe. jika selama  6 kali pengukuran, jarum multitester hanya 2 kali bergerak, itu tandanya transistor bagus dan dalam keadaan baik. namun jika jarum multitester bergerak kurang dari 2 kali atau lebih dari dua kali, berarti transistor rusak.

Artikel Terkait

Setiap komentar yang masuk akan di moderasi terlebih dahulu. Komentar yang menyertakan Link aktif, hoax, pornografi, yang tidak nyambung dengan judul artikel dan kriminal akan kami hapus.