Tampilkan postingan dengan label Amplifier. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Amplifier. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Juli 2017

Membuat Amplifier Untuk Instrumen Keyboard

Halo teman semua, ketemu lagi dengan postingan saya. kali ini ane akan berbagi cara bagaimana membuat sebuah amplifier berkekuatan standard untuk alat musik keyboard. semoga postingan kali ini bisa memberikan pengalaman bagi teman semuanya khususnya para pemain keyboard yang ingin membuat ampli sendiri karena mungkin ampli yang lama sudah tidak bisa dipakai lagi atau mungkin ingin dijual karena harus menutupi kebutuhan yang lain, mengingat harga ampli keyboard saat ini diatas 2 jutaan.

Sebelum saya memulai pembahasan kali ini, ada baiknya kita yahu bahwa biaya pembuatan amplifier ber daya 80 watt ini adalah paling tinggi sekitar 500 ribu rupiah. namun bila kalian bisa membuat dan mendesain sendiri box nya, bisa jadi biayanya cuma sekitar 300 ribuan, anda sudah bisa memiliki amplifier bertenaga hampir setara dengan ampli dengan merk ternama seperti marshal, laney, dan lain sebagainya. karena setahu ane, amlifier dengan head cabinet lengkap itu memiliki daya kurang lebihnya 100 watt.


Jangan Lupa SUBSCRIBE channel Youtube kita yah "Elektrokita TV"

Komponen dan Modul yang harus disediakan


Untuk merakit sebuah amplifier lengkap, ada 6 blok pada umumnya yang harus kita sediakan. yang pertama adalah blok atau bagian modul Power Supply, yang kedua adalah bagian power ampli, yang ketiga bagian tone control,  yang keempat adalah bagian modulasi, yang kelima bagian pre amp dan yang terakhir adalah speaker. Namun untuk amplifier keyboard saya rasa bagian modulasi dan pre amp tidak terlalu penting. bagian modulasi adalah bagian memproses echo, reverb, delay, flanger, termolo, wah. bagian ini paling sering kita temui pada amplifier gitar bertaraf tinggi. sedangkan bagian pre amp digunakan untuk ampli yang mendukung line in microphone.

Baca Juga : Bagian Power Pada Amplifier Atau Sound System)

Blok atau bagian power supply pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yaitu trafo, elco dan dioda. namun ada beberapa merk ampli yang sudah menggunakan sistem regulator pada bagian power supplynya, karena dengan ada bagian tersebut, tegangan akan lebih higienis, stabil dan tentunya aman untuk rangkaian. namun tanpa itupun menurut saya aman saja kok, soalnya udah saya buktikan menggunakan amplifier rakitan sendiri selama bertahun-tahun dengan power supply standard tanpa menggunakan regulator.

Pada ampli keyboard, untuk mengoperasikan audionya, hanya dibutuhkan Volume, low (Bass) dan Treble (High) kemudian Balance bila perlu, karena ada saat tertentu pemain keyboard ingin menambah satu box speaker pada sudut tertentu dalam ruangan agar suara terdengar stereo. knob balance lah yang mengatur sistem stereo pada ampli maupun sound system.

Untuk speaker, kita cukup menggunakan ukuran 12 inchi saja. ini cukup membuat jantung berdetak dan kepala bergoyang. bila diperlukan, boleh menambahkan satu speaker treble kecil (speaker tweeter) secara paralel dihubungkan ke speaker 12 inchi, ini bertujuan agar suara high lebih nyata kedengarannya saat audio di atur melalui tone control.

modul untuk ampli

Kemudian untuk bagian power amp, tone control, bisa dibeli di toko sparepart elektronik, harga power amp untuk 80 watt sekitar 50 ribuan, mungkin setiap toko harganya berdeda. sedangkan untuk tone control, harganya sekitar 30 ribuan untuk 4 knob, yaitu volume, bass, treble, dan balance.

Memulai proses perakitan Bagian Power Supply


Dalam memulai tahapan merakit amplifier, yang pertama harus kita kerjakan ialah merakit terlebih dahulu bagian power supply nya. karena ini adalah bagian yang paling penting. Untuk merakitnya, kita butuh sebuah trafo step down atau trafo penurun tegangan berkekuatan minimal 5 Ampere dengan sistem CT atau center tap. Kalian bisa membelinya di toko elektronik yang khusus menjual sparepart elektronik. harganya sekitar 130 ribuan, tergantung dimana letak daerahnya. harganya bisa bervariasi namun tidak terlalu jauh beda.

Daftar Komponen 

Trafo               : 5 Ampere CT
Dioda Silikon : 5040, 5 Ampere ( 4 Buah)
Elco                : 2200uf/50 Volt  (3Buah)
PCB Bolong   : 1 Buah
Kabel              : Merah hitam

(Baca Juga : Amplifier Nyala Menggunakan Aki)

Kemudian dioda silikon. Ini berfungsi sebagai penyearah tegangan AC, karena dari keluaran trafo tegangan masih AC belum ada negatif positifnya. sementara kita membutuhkan tegangan yang memiliki polaritas + /-.  olehkarena itu, dibutuhkan dioda agar tegangan bisa disearahkan. Lalu elco kita pasangkan sesuai kutub dioda. Kaki positif Elco ke Positif dioda lalu negatif elco ke negatif dioda kemudian kaki negatif elco pertama dan dan positif  elco kedua digabung. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

power supply

Skema diatas sudah pernah ane coba dan terbukti berhasil. biasanya untuk power supply menggunakan 4 buah dioda penyearah (Bridge) namun saya coba pake dua buah saja. gambar diatas merupakan skema untuk memberi tegangan ke bagian power ampli, bukan ke tone control. perlu dibedakan antara jalur supply tegangan power amp dan tone control,  alangkah lebih baik jika jalur supply arus listrik untuk kedua bagian tidak disamakan. karena belum tentu keduanya butuh tegangan yang sama. Hal tersebut haruslah kita perhatikan. Untuk supply tone control akan dijelaskan dibawah.

Menghubungkan Power Supply ke Power Amp dan Tone Control


Untuk supply ke tone control kita cukup memberikan dua buah dioda dan elco dengan posisi sama seperti gambar, namun ganti ke 12 volt, jadi ada dua jalur out trafo yang terisi yaitu 18 volt dan 12 volt. Jika bagian adaptor atau supply tegangan ini sudah berhasil kita rakit, maka sudah sepantasnya kita bisa beralih ke tahap berikutnya yaitu menghubungkan supply tegangan ke bagian power amp dan tone control.

Pada line out adaptor/ power supply  tertulis positif + kemudian Ground  lalu negatif -, ini akan kita hubungkan terlebih dahulu ke power amp menggunakan masing-masing kabel tunggal. pada bagian power yang kita beli biasanya sudah tertera positif, ground dan negatif, tinggal gampang saja untuk menyolderkan kabelnya. Seperti gambar dibawah ini, tidak tertera berapa voltase pada pcb nya, namun saat membeli pasti sudah tertulis pada box atau kertas manualnya. biasanya tegangan antara 18 volt sampai maksimal 24 volt DC.

Line tegangan masuk pada amplifier

Kemudian untuk tegangan ke tone control hubungkan ke tiga jalur supply tegangan yang sudah dikhususkan untuk tone control seperti yang saya jelaskan diatas tadi. tentunya jangan lupa penempatan positif, ground dan negatifnya. namun ada beberapa jenis tone control yang hanya terdapat jalur in tegangan pisitif dan negatif saja. oleh karena itu, kita harus menghubungkan line power supply berbeda dengan yang diatas. 


Disini kita bisa menggunakan satu trafo dengan dua rangkaian adaptor. pertama untuk power amp stereo dan yang kedua untuk tone control. mode input tegangan tone control stereo ada yang positif,ground dan negatif namun ada pula yang positif dan negatif saja namun kedua mode ini sama-sama memiliki knob balance untuk memilih audio left right pada speaker (Stereo). perhatikan gambar dibawah ini dengan teliti dan seksama.

Mode input tegangan tone control


Proses Selesai, saatnya menguji Amplifier


Setelah bagian power amp dan tone control mendapatkan tegangan DC dari power supply. proses selanjutnya ialah menghubungkan line audio antara kedua blok rangkaian tersebut. yang hrus kita fahami adalah bahwa sumber suara atau suara keyboard akan terlebih dahulu masuk dan di proses didalam Tone control. Oleh karena itu, line in yang tertulis pada tone control adalah pintu masuk signal audio dari keyboard melalui kabel jack.

Lalu signal audio yang diproses oleh tone control keluar melalu line out yang tertera pada PCB dan dihubungkan ke bagian input (line in) power amp. sampai pada proses ini suara belum bisa kita dengar. maka dibutuhkan speaker. sambungkan speaker ke bagian power amp yang telah tertera tulisan SPK atau speaker. Menghubungkannya satu ke bagian SPK dan satu lagi ke bagian ground power ampli. Jika proses ini berjalan mulus, maka amplifier sudah selesai instalasi seluruh bagian dalamnya. selanjutnya anda tinggal mendesain kotak atau box sendiri sesuai kreatifitas.


Dibawah ini merupakan gambar atau wujud asli dari intalasi amplifier yang sudah dilakukan. perhatikan dengan teliti tanda panah agar bisa memahami maksud dari gambar. pada sistem rangkaian stereo amplifier, CT adalah ground. sedangkan untuk mono amplifier, tidak ada CT nya. Yang ada ialah Negatif lah yang berfungsi sebagai ground. Untuk mendengarkan Suara asli Amplifier ini, kalian boleh cek di akun yutub "Chans Manaloe" Saya membuatnya sesuai persis dengan semua skema yang ada pada postingan ini. Dan untuk Power supply dimohon jangan anda tiru ketidakrapian saya seperti gambar ini ya, kalian bisa menggunakan PCB untuk power supply agar lebih rapi, tapi ingat harus tetap berpatokan pada skema power supply yang sudah disajikan diatas. 

Instalasi penyambungan bagian amplifier

Semoga teman sekalian bisa memahami penjelasan yang bertele-tele ini. Bagi saya menjelaskan tentang elektronika itu haruslah panjang dan detail agar bisa difahami dan jangan sampai ada yang lupa dan tertinggal. untuk bisa memahami seluruh artikel ini, saya harap kalian membaca mulai awal sampai akhir, jangan ada yang tidak dibaca, karena semua penjelasan yang saya tuliskan saling berkaitan. jika sampai ada beberapa kalimat pun yang terlewatkan, maka saya jamin anda akan salah faham terhadap isi semua artikel ini. Jika berhasil membuat ampli sesuai skema yang saya berikan, maka hasil audio yang dihasilkan setara ampli keyboard yang bagus menurut saya. 

Senin, 10 Juli 2017

Mengatasi IC Atau Transistor Power Amp Cepat Panas

Keluhan yang paling sering dialami oleh pemilik amplifier adalah masalah pada bagian power amp yaitu tepat pada IC maupun Transistor penguat pada bagian akhir. karena komponen inilah penentu mutlak dari kinerja power amp itu sendiri. jika rusak maka ampli tidak akan berfungsi sama sekali. Pada awalnya komponen ini akan cepat panas dari yang biasanya. ini merupakan tanda bahwa ada yang tidak beres dalam sebuah rangkaian power amp.

IC TDA 2030

Mendapat keluhan seperti ini tentu kita akan berusaha mencari solusinya. mungkin ada yang sudah menggunakan beberapa jurus namun Ic atau transistor masih tetap saja mengeluarkan panas berlebih padahal suara di speaker terdengar normal saat mengujinya dengan memutar beberapa buah lagu kesayangan. kebingungan pun melanda pikiran kita. entah apa gerangtan yang telah terjadi.


SUBSCRIBE channel Youtube kita yah "Elektrokita TV"

Ketelitian dan kesabaran untuk menyelesaikan masalah


Satu yang harus kita sadari adalah, menyelesaikan permasalahan dalam dunia elektronika itu adakalanya tidak cukup hanya menggunakan beberapa jurus saja. bisa jadi kerusakan dikarenakan adanya komponen yang longgar atau kaki komponen ada yang menyentuh kaki komponen lain diatas papan PCB dan masih banyak lagi hal sepele sebagai penyebabnya. disini dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

NB : Kunjungi Chanel Yutub Kami

Namun saya akan menjelaskan secara rinci penyebab kerusakan dan cara mengatasi IC atau Transistor power amp yang cepat panas. tentunya akan saya kupas secara menyeluruh, bukan lagi hanya terbatas karena masalah sepele seperti yang saya tuliskan diatas. dan ini murni dari pengalaman saya yang belum seberapa dan masih selalu dalam tahap belajar sampai kapanpun.

Rangkaian Elektronika itu sama ibarat tubuh manusia yang akan terganggu kinerjanya bila ada beberapa komponen dalam tubuh mengalami gangguan. Jika kekurangan makanan kita akan lemes dan bila makanan tidak bergizi maka tubuh akan mengalami masalah suatu saat. Kelegihan makanan dan gizi juga akan berakibat buruk. selain itu badan juga akan demam jika ada yang tidak beres dalam tubuh.

Pada rangkaian elektronik juga seperti itu.  Makanan bergizi diibaratkan tegangan yang stabil. Jika tegangan tidak stabil dalam suatu rangkaian, maka akan selalu ada masalah dan usianya akan pendek. Tengangan yang kurang akan menyebabkan suara ampli loyo. tegangan yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan komponen. apabila tegangan berlebihan pada IC atau transistor, maka satu-satunya isyarat yang mereka berikan agar kita mengerti ialah dengan cara mengeluarkan panas, berasap dan bahkan menjerit yaitu berupa ledakan.

Mendiagonosa dan mengatasi permasalahan


Tahap pertama yang perlu kita lakukan jika menemukan permasalahan sesuai judul kali ini adalah dengan memerika tegangan pada power supply atau adaptor. ini sangat penting sekali karena sumber tenaga amplifier maupun sound system ada pada bagian ini. Ukurlah tegangan menggunakan Multi Tester Digital agar angka voltasenya lebih jelas kelihatan dan akurat.

Trafo Ampli

Jika tegangan berlebih atau kurang periksa semua komponen utama power supply seperti elco, dioda, dan tentunya Trafo. Cara memeriksanya adalah dengan melihat terlebih dahulu fisik komponen apakah ada yang terbakar dan cara kedua dengan engukur masing - masing komponen dengan terlebih dahulu melepas komponen setelah itu ukur satu persatu menggunakan multi tester.

(Baca Juga : Cara Menggunakan Multi Tester )

Setelah bagian power supply dipastikan aman, maka coba hidupkan kembali amplifier lalu sentuh Ic atau transistornya apakah masih tetap panas. pastikan pendingin dipasangkan kembali bila sudah terlanjur dibuka. Jika masih panas berlebihan dalam waktu beberapa detik, maka tahap kedua yang harus kita lakukan ialah dengan memeriksa komponen tersebut. Cabut komponen, Jika transistor ukur dengan multi tester. Jarum 2 kali bergerak selama 6 kali pengukuran. Transistor yang sering digunakan untuk audio ampli ialah D 313, 2SC5200, 2SC2922, 2N 3050, 2N 2955 dsb.

Bila komponen tersebut adalah IC, tidak mungkin dilakukan pengukuran individu komponen diluar rangkaian atau dicabut. mengukur IC haruslah dengan memeriksa tengangan in dan out ketika IC dalam rangkaian (tidak dicabut). Namun untuk masalah IC panas, jika tegangan yang diterimanya normal, saya rasa tidak perlu memeriksa tengangan out nya. karena IC tersebut tidak rusak, buktinya masih keluar suara normal dari speaker saat memutar lagu. IC TDA 2030, LA 4445, STK 4050 dsb adalah yang paling sering pada audio amplifier.

Pengalaman saya sewaktu mengalami masalah seperti ini, saya beli sebuah  IC baru dengan kode yang sama tentunya. lalu saya ukur satu persatu kakinya lalu mencocokkan dengan hasil ukuran kaki IC yang lama. hasilnya ternyata beda, berarti ic lama tersebut sudah lemah dan hampir rusak, walaupun masih bisa mengeluarkan suara lagu dari speakaer. bagaimanapun yang lemah harus diganti. ketika saya ganti ke rangkaian, hasilnya membuat saya tersenyum. IC baru tidak panas demam. 

Tahap ketiga adalah dengan memeriksa mika yang terdapat pada sandaran komponen IC atau transistor akhir. Mika dipasangkan diantara aluminium pendingin dan komponen.. ini harus diperiksa jangan sampai ada bodi komponen yang menyentuh langsung pendingin, karena ada beberapa merk ampli yang menggunakan satu pendingin untuk 4 buah komponen akhir dengan tegangan yang berbeda pada bagian pelat belakang komponen. ini akan menimbulkan short jika tidak dilindungi pelat mika, komponen akan meledak dalam waktu beberapa detik saja. 


Jurus terakhir dengan melakukan penggantian komponen 


Setelah melewati dan mengamankan proses diatas, namun masih terjadi panas demam, cara terakhir yang perlu dilakukan ialah dengan melakukan penggantian seluruh komponen pendukung dari Input tengangan, Input signal dan ouput signal. komponen tersebut berupa eclo, kapasitor resistor transistor dan bahkan dioda. saya pernah melakukan jurus terakhir ini dan terbukti ampuh.

Prinsipnya adalah semua komponen elektronika punya masa fit dan masa loyo diiringi oleh waktu yang berjalan apalagi hingga lebih dari 3 tahunan. tenaga mereka tentu tidak sama seperti sedia kala kita membeli dan memakainya hingga 1 sampai 2 tahun. mereka akan berkurang kemampuannya walaupun masih terlihat bagus dan berfungsi.

Seperti kapasitor contohnya. saya pernah mengukur kapasitor yang sudah lama sekali dari sebuah tape deck dan membandingkannya dengan kapasitor yang baru dibeli tentunya dengan kode dan bentuk fisik yang sama. ketika melakukan pengukuran di multi tester. ada perbedaan yaitu kapasitor lama jarum multi tester bergerak sedikit lalu kembali dan kapasitor baru jarum bergerak lebih jauh dan kembali. hal ini juga berlaku pada Elco.

Demikian juga dengan resistor. ternyata daya tahan resistor bisa menurun seiring waktu yang cukup lama jika kita perhatikan teliti menggunakan multitester. contohnya ialah jika resistor nilainya 300 ohm. itu artinya gelang 1 = orange, gelang 2 = hitam, gelang 3 = coklat, gelang 4 =  5 %. Jika kita lakukan penghitungan nilai batas toleransinya adalah 300 - 5 = 295 Ohm dan 300+5 = 305Ohm. olehkarena itu, jika tahanan resistor tersebut kita ukur kurang dari 295 Ohm dan lebih dari 305 Ohm, maka dipastikan resistor tersebut sudah tidak maksimal kinerjanya dan akan berpengaruh kepada komponen lain. 

Hal yang tidak bisa kita lupakan adalah, komponen seperti IC dan transistor adalah komponen yang sangat spesial sehingga sangat sensitif dan selektif terhadap tegangan yang masuk pada dirinya. jika resistor, elco dan komponen lainnya yang sudah aus atau loyo termakan usia menyalurkan tegangan yang tidak bergizi  ke IC dan transistor yang begitu sensitif, maka sudah wajar mereka berdua komplain bahkan menjerit sebagai tanda komunikasi pada kita pemiliknya. Oke sekian dulu penjelasan saya kali ini. semoga bisa membantu mengurangi sedikit beban masalah kita semua. Salam audio musik, Terimakasih.

Selasa, 19 Juli 2016

Bagian Power Pada Amplifier atau Sound System

Blok yang paling menentukan kekuatan dentuman dan hentakan suara pada perangkat audio elektronik baik itu sound system, amplifier, atau speaker aktif adalah blok/bagian "Power". Rangkaian power sangat menentukan kekuatan yang akan dikeluarkan oleh perangkat audio di lapangan. oleh karena itu, bagian power amp sangat mudah dikenali bila kita membongkar chasing ampli maupun sound system, cara mengenalinya ialah dengan melihat adanya pendingin yang terbuat dari aluminium yang di sambungkan menggunakan baut dan mur pada komponen utama yang terdapat pada rangkaian power.

Circuit Power Amplifier 60 Watt

Di kalangan masyarakat,  masih ada kekeliruan tentang penamaan power amplifier ditinjau dari fungsinya. Yang difahami banyak orang ialah jika membeli power amplifier berarti sudah lengkap dengan panel kontrolnya seperti volume, bass, treble, echo dan sebagainya. Namun beda lagi jika kita bertanya kepada orang yang bergelut di bidang sound event musik. Power amplifier itu tidak sama seperti yang terlihat di bawah tv dirumah kita masing-masing. Biasanya ada bertingkat, vcd, power amplifier, satellite receiver dan televisi diatasnya.

Sampai sekarang tentang kekeliruan penamaan tersebut belum ter klarifikasi. Adapula speaker aktif rumahan yang pada box nya tertera 35000 watt. Siapa yang tidak kaget betul membaca itu, Speaker aktiif sekecil itu bisa menghasilkan daya maksimum hampir setara konser besar. Ya sudahlah, yang penting harus ditanamkan ialah bahwa penamaan power amplifier yang benar ialah pada sound system. Ada mixer, ada Tone parametic control, ada power amplifier, pokoknya semua terpisah chasing box nya sesuai nama masing-masing. Sedangkan untuk perangkat rumahan, cukup dituliskan Amplifier saja, bukan power amplifier.

NB : Kunjungi Chanel Yutub Kami

Saya perhatikan masih ada beberapa produsen yang memberi nama power amplifier, padahal seharusnya amplifier saja karena sudah mencakup tone control dan power amp yang dipadu dalam satu box chasing. Sedangkan power amplifier berarti hanya bagian power saja yang terdapat dalam satu chasing atau box.

Jalur pada power ampli


Secara umum pada rangkaian power terdapat jalur INPUT, DC IN, dan Speaker OUT. Jalur ini merupakan panel yang harus ada pada setiap circuit rangkaian Power amp. kalo tidak ada gimana mau masukin jalur sinyal audioanya. Pada sound system, power ampli yang sudah jadi atau  komplit didalam chasing didesain memiliki knob volume dan pengatur gain. Ini tergantung dari merk power amp tersebut.

Secara rangkaian atau modul. sebelum dimasukkan kedalam box aatau chasing, bagian PCB power amp terdapat 3 blok jalur. Namun ada beberapa merk yang menambahkan jalur pengaturan volume atau gain seperti yang saya sebutkan diatas. pada bagian power tentu tidak terdapat knob potensio high, low, mid apalagi reverb dan lainnya. Tugas itu sudah terdapat pada bagian mixer audio atau perangkat tambahan yang lain seperti equalizer, audio processor maupun crossover.


NB : Kunjungi Chanel Yutub Kami

1. Input
Berfungsi sebagai signal masuk dari perangkat audio seperti tone control, pre amp vcd, dsb. jalur ini biasanya menggunakan soket RCA karena kabel dan jenis conector yang digunakan pasti berjenis RCA. untuk lebih mengerti tentang jenis kabel ini, silahkan anda browsing di google, kabel pada gambar diatas bukan kabel yang sebenarnya, itu lupa nyabut aja, langsung maen jepret. sebenarnya pake kabel seperti gbr diatas juga boleh, tapi saya sarankan pakailah kabel yang saya jelaskan barusan, karena akan lebih meminimalisasi kemungkinan terjadinya noise atau dengung.

2. DC IN
Pada bagian ini anda harus mengeri betul tentang bagaimana menghubungkan adaptor atau power supply menuju power ampli, biasanya terdapat tiga jalur yaitu, negatif, ground dan positif. jangan sampai salah dalam menyambungkannya, ntar ampli pasti rusak. gunakanlah Adaptor yang memiliki nilai ampere yang cukup, karena kalau kurang maka ampli akan dengung.

3. Speaker Out
Bagian ini adalah untuk  sambungan ke speaker, pada bagian ini terdapat komponen utama yaitu Transistor yang  diberi pendingin/heatsink berupa aluminium. kadangkala pada merk ampli tertentu, bagian penguat akhir pada power ampli menggunakan atau IC yang tentunya diberi pendingin/heatsink.

4. Volume
Jika pada modul atau rangkaian power amp terdapat jalur penyambungan potensio untuk volume maka kita tinggal menyambungkannya saja dengan gampang. Namun jika tidak ada, kita bisa menambahkan dengan cara menyambungkan potensio diantara hubungan output mixer dan input power amp yang tentunya kita lakukan di bagian dalam chasing saat modul power sudah masuk box atau chasing. kabel yang ada pada bagian soket input power kita anggap sebagai output dari mixer, sementara input yang sebenarnya terdapat pada rangkaian pcb power. Jika power tersebut stereo tentunya harus menggunakan dua potensio. Volume left dan volume right.


Tentang Daya Power Ampli


Kekuatan Power amplifier biasanya kita sebut dengan watt. semakin tinggi spesifikasi amplifier maka semakin tinggi pula wattnya. kita sering mendengar istilah kata 1000watt, 2000watt, 10.000ribu watt. ini artinya seberapa kuat daya amplifier tersebut untuk digunakan. maka dari itu biasanya untuk acara lapangan digunakan sound system ber daya  5000 - 50 ribu watt atau bahan lebih, tergantung acara yang diselenggarakan, mulai dari acara Pernikahan, kampanye, 17 agustusan sampai acara konser musik artis luar negeri. tergantung kebutuhan masing-masing.

Semakin tinggi daya suatu power ampli/sound system yang digunakan maka semakin tinggi pula konsumsi Kuat arus yang dibutuhkan untuk mengoperasikan semua bagian dalam perangkat audio tersebut. untuk itu trafo dengan kapasitas Ampere yang tinggi harus digunakan agar tidak menimbulkan dengung, suara loyo, noise dan sebagainya. Ampere adalah satuan internasional dari Kuat arus. maka dari itu trafo bermacam2 sesuai dengan amperenya, mulai dari 250miliAmpere sampai 50 Ampere atau mungkin ada yang lebih.

(Baca Juga : Blok Penyusun Tone Control Amplifier)

Senin, 11 Juli 2016

Catu Daya atau Supplier Tegangan Pada Amplifier

Amplifier adalah suatu piranti audio elektronik yang dapat menghasilkan suara dan menguatkan suara dari sinyal yang masuk kepadanya melalui bagian input audio.sound system adalah pengembangan dari amplifier. cara kerja kedua piranti audio elektronik ini sama saja yaitu menguatkan sinyal yang masuk kepadanya melalui bagian input audio.

Amplifier memiliki beberapa bagian rangkaian didalamnya untuk melakukan proses pegolahan dan penguatan audio hingga bisa didengar melalui speaker. namun sebelumnya harus diberi catu daya terlebih dahulu atau disebut juga dengan istilah power supplydibawah ini saya aka jelaskan tentang bagian supplier tegangan pada suatu amplifier, baik itu ampli bass, ampli gitar, ampli keyboard


Catu Daya atau Supplier Tegangan Pada Amplifier

 Catu daya amplifier

Catu daya amplifier disebut juga power supply atau adaptor. pada umumnya adaptor untuk amplifier dirangkai secara khusus agar bisa mensupply 2 buah rangkaian yang harus disupply yaitu rangaian Tone Control dan Rangkaian Power amplifier. Rangkaian Catu daya terdiri dari beberapa komponen dibawah ini :

  • Trafo (Transormator). 
Komponen elektronika yang satu ini merupakan komponen yang harus ada pada sebuah piranti audio amplifier. tentang pengertian Trafo (Transformator) sudah saya jelaskan sebelumnya, bisa lihat di postingan tentang TRANSOFMATORpenggunaan impedansi (Ampere) trafo pada sebuah amplifier tergantung berapa watt daya dari rangkaian power amplifier. jika impedansi trafo yang diberikan kecil atau tidak sesuai dengan kapasitas besarnya daya (watt) rangkaian power ampli maka dipastikan amplifier akan dengung dan noise. hal ini tentu sangat mengganggu.
  • Dioda
Pada bagian catu daya, pengguanaan dioda merupakan suatu keharusan. disini dioda berguna untuk menyearahkan arus yang diperoleh dari trafo. jika tidak diarahkan, maka sudah dipastikan arus listrik akan merusak komponen selanjutnya pada catu daya, jangan sesekali menghubungkannya ke bagian/ rangkaian rangkaian tone control dan rangkaian power ampli, sudah tentu rangkaian tersebut akan terganggu dan tidak akan maksimal hasilnya karena arus yang diperoleh dari trafo masih merupakan arus AC ( arus bolak balik) walaupun nilai tegangannya tergolong rendah karena bukan 220 volt lagi, melainkan 9 volt, 12 volt,15 volt, 18 volt, 25 volt, tergantung berapa nilai yang tertulis dibagian sekunder trafo. arus AC ini nilai tegangannya dapat berubah - ubah naik turun.

(Baca Juga : Transformator )

Untuk itu diperlukan lah dioda sebagai penyearah tergangan agar diperoleh tegangan yang berpolaritas, yang searah, dan nilai tegangannya tidak berubah - ubah. dioda yang digunakan untuk menyearahkan arus listrik adalah dioda Silikon. penggunaan dioda silikon tergantung berapa besar ampere kekauatan arus yang diterimanya dari trafo. jika trafo terulis 3 AMPERE di badannya, maka dioda yang digunakan haruslah dioda silikon yang 3 AMPERE. 

  • Elco ( Electrolit Condensator )
Pada rangkaian catu daya amplifier, Elco berguna untuk meredam denyutan arus listrik yang diterima dari dioda penyearah. jika elco yang digunakan tidak sesuai atau bahkan tidak menggunakan Elco sama sekali, maka dijamin akan timbul suara dengung dan suara percikan listrik pada speaker ampli. maka dari itu, penggunaan komponen ELCO sangat berguna sebagai filter arus listrik yang dialirkan oleh dioda penyearah. Elco juga sering ditempatkan pada bagian output IC regulator agar arus listriknya semakin terjaga.

  • IC Regulator dan dioda stabilisator
Amplifier yang baik adalah amplifier yang catu daya nya menggunakan komponen regulator atau stabilisator. ada beberapa komponen dalam ilmu elektronika yang memiliki fungsi sebagai regulator. yaitu IC dan Dioda. penggunaan komponen ini tentu sangat paling menentukan kebersihan suara yang dihasilkan amplifier. arus yang selesai melewati komponen ini akan terjamin kebersihan dan kemurniannya. sehingga rangkaian yang ada dalam box amplifier akan bekerja dengan maksimal dan sempurna audio yang dikeluarkan ke speaker.

Dalam IC atau dioda stabilisator, arus listrik dapat di redam atau dibendung bila suatu waktu arus yang telah diproses dari trafo - dioda - dan Elco tiba-tiba mengalami kenaikan, sumber naikkan tegangan bisa jadi karena trafo mungkin sudah tua umurnya, bisa saja terjadi suatu masalah pada lilitan kumparan yang ada pada bagian dalam trafo karena saat beroperasi, trafo akan mengeluarkan panas dari dalam tubuhnya. ini faktor energi yang dihasilkan dari lilitan kawat tembaga yang ada didalam. setiap komponen regulator memiliki kapasitas masing-masing yang disesuakan dengan catu daya.

Jika regulator tidak sanggup membendung arus, maka regulator akan rusak dan arus tidak akan mengalir ke rangkaian penting lainnya. sehingga regulator juga bisa dikatakan sebagai gerbang pengaman arus listrik yang akan mengalir ke rangkaian penting dalam amplifier.

  • Resistor 
Dalam rangkaian apapun, resistor pastilah diperlukan, kita sudah tahu bahwa komponen yang satu ini mempunyai banya fungsi. namun pada rangakaian catudaya, resistor berfungsi sebagai penahan arus dan pembagi arus, resistor biasanya selalu ada pada bagian input ground IC regulator dan pada bagian output tegangan IC regulator. bila ada catu daya yang tidak memiliki regulator, biasanya resistor ditempatkan pada bagian output ELCO.

Itulah beberapa komponen yang sangat penting untuk membangun suatu rangkaian catu daya  yang baik dalam suatu piranti audio amplifier. catu daya amplifier menentukan 80% kebersihan audio yang kita dengar pada speaker ampli. sisa 20% nya adalah pengkabelan, jenis kabel, dan kualitas komponen pada rangkaian tone control dan power amplifier. 

Blok Penyusun Tone Control Amplifier

Sebuah amplifier harus menggunakan rangkaian tone control. sesuai dengan nama nya, tone control yaitu mengatur semua sinyal audio yang akan dikeluarkan melalui speaker. tone control biasa kita temui pada sebuah amplifier.sebagian besar orang di jakarta menyebut amplifier dengan istilah "salon". saya juga heran mengapa disebut dengan kata "salon". ya tapi kenyataannya ya begitulah mereka menyebut suatu piranti audio musik yang ada didalam rumah tepatnya disamping atau dibawah TV.

Bagian Tone Control Ampli Laney Head Cabinet

Dalam sebuah amplifier minimal harus ada tone pengatur Volume,Bass,Treble. pengembangan selanjutnya pada dalam sebuah ampli atau sound bisa kita lihat sudah ada tambahan beberapa pengatur tone seperti Middle, Reverb, Gain, Delay, Chorus, Flanger, Phase. ini biasa kita temui pada amplifier panggung yang berkualitas tinggi. digunakan untuk gitar, bass, keyboard, vokal, dan instrumen lainnya diatas panggung.Pada prinsipnya dalam membangun kinerja sebuah amplifier, tone control lah yang pertama kali menerima sinyal masuk untuk diproses menjadi sinyal audio.

Jadi bisa dikatakan, tone control lah sebagai pintu gerbang nya. dalam dunia audio musik, jack microphone, jack gitar,jack bass, keyboard dll dicolokkan ke bagian INPUT rangkaian tone control. dibagian itu terdapat socket Jack(Lubang Jack). itulah bagian input dari tone control.

(Baca Juga : Bagian Power pada amplifier atau sound system)

Untuk memulai proses kinerja tone control, dibutuhkan catudaya/adaptor/power supply yang mampu memberikan arus listrik yang stabil dan bersih. tone control biasanya bekerja pada tegangan 9 - 12 Volt DC. untuk memperoleh tegangan yang murni, sebaiknya rangkaian catu daya tone control harus dipisah dari rangkaian catu daya Power amp. agar suara atau kualitas audio amplifier menjadi lebih bersih dan jernih.

Pada kenyataannya pada masa sekarang ini telah banyak produk amplifier ternama yang mendesain Trafo khusus untuk catu daya amplifier, dimana bagian sekunder pada trafo ada du cabang. sehingga satu trafo bisa digunakan untuk dua beban rangkaian catu daya sekaligus. sepintas kita melihat trafo yang digunakan hanya satu. namun didalamnya ada dua cabang sekunder yang terpisah satu sama lain.


SUBSCRIBE Channel YOUTUBE kita"Elektrokita TV"

Instalasi Ground peredam noise


Setelah proses pengolahan signal audio, tone control akan memberikannya ke rangkaian power amp melalui pintu keluar atau OUTPUT. dan akan diterima oleh Bagian INPUT Power amp.apapun yang kita putar pada bagian tone control, maka itu pula lah signal audio yang akan diberikan atau dikirimkan melalui jalur OUTPUT Tone control ke Jalur Input Power amp. ini adalah prinsip kerja dari rangkaian tone control.

Untuk meminimalis noise atau dengung, rangkaian catu daya harus diberikan sambungan Ground yang terarah. maksudnya ialah, sambungan groud rangkaian harus dihubungkan benar dan tepat ke Badan /chasing amplifier yang  berkarakter penghantar listrik. Groud yang disambung ke bagian body kayu amplifier tidak akan berguna apa -apa. ground harus disambung ke bagian kaleng chasing amplifier.

(Baca Juga : Membuat Amplifier Untuk Instrumen Keyboard)

Mengapa harus di ground? karena tone control harus menerma arus listrik yang higienis untuk proses kerjanya, karena bagian inilah dapur dari amplifier. harus dijaga betul kinerjanya. bila tone control menghasilkan sinyal audio secara sembarangan, noise dan dengung serta tidak beraturan maka ini akan diterima dan dikuatkan oleh Power amp. apa yang terjadi?? orang disekitar pun akan merasa bising.

        Tone Control terbagi atas  4 bagian yaitu :
  1. Bagian Input Catu daya : Berfungsi untuk memproses dan membagi -bagi arus yang masuk dari catu daya. membagi ke semua komponen yang ada pada 3 bagian tone control. pada bagian ini biasanya terdapat ELCO,kapasitor, transistor dan resistor. 
  2. Bagian Input Sinyal : Bagian ini berfungsi untuk menerima sinyal yang masuk sebelum diteruskan kebagian mixer sinyal audio. pada bagian ini terdapat komponen seperti resistor,Elco dan kapasitor.
  3. Bagian Mixer (Pencampur dan penentu pilihan sinyal audio yang akan dikeluarkan. dibagian ini pasti terdapat komponen inti seperti IC dan dibantu oleh beberapa resistor,kapasitor,Elco , dioda dan potensiometer.
  4. Bagian Output audio. bagian ini sudah tentu menjadi bagian akhir dari sebuah rangkaian/circuit tone control. karena pada bagian ini sudah terdapat sinyal audio yang kita inginkan yang telah kita adjust/setel/putar pada potensiometer. komponen yang terdapat pada bagian OUTPUT biasanya resistor,kapasitor dan Elco.  

(Baca Juga tentang Potensiometer di Resistor Pasukan Penahan Dalam Sirkuit Audio Musik)

Setelah semuanya selesai, maka sinyal audio akan di transfer ke bagian power amplifier. yang akan kita bahas pada postingan berikutnya. tetap ikuti blog ini agar mendapat update an terbaru tentang audio musik secara manual bukan digital. karena bagaimanapun cara manual adalah dasar untuk bisa memahami elektronika digital. terimakasih sudah berkunjung ke blog ini. sukses buat kita semua. good luck.